Minggu, 26 September 2010

Bisnis Percetakan | Cara Mudah Kumpulkan Modal Usaha

Bagaimana cara menghitung modal yang Anda butuhkan kalau ingin  membuka usaha bisnis percetakan atau usaha lainnya yang menurut anda menguntungkan?
Modal yang Anda kumpulkan untuk usaha terbagi jadi 3:
Modal Investasi Awal,
Modal Kerja dan
Modal Operasional.
Ini memang bahasan menarik. Karena banyak orang kesulitan mengumpulkan modal usaha.
 
Sebagai contoh, kalau seseorang ingin buka usaha percetakan dengan memiliki  mesin cetak  sendiri, dan ia membutuhkan modal keja misalnya sebesar Rp 20 juta, sementara dananya sendiri baru Rp 3 juta, darimana ia bisa mengumpulkan modal?
Ada tiga cara untuk mengumpulkan modal untuk usaha bisnis yang anda minati:
 1. Modal Sendiri
 Pertama jelas, kalau Anda ingin buka usaha, Anda bisa pakai modal sendiri. Caranya bisa dengan mengambil dari simpanan yang Anda miliki sekarang, entah dari tabungan atau deposito Anda, atau bisa juga dengan menjual aset yang Anda punya. Sebagai contoh, banyak lo orang yang menjual sepeda motornya untuk sekedar jadi modal usaha, atau menjual perhiasan yang dia punya.
 Jangan kaget. Menjual barang untuk menambah modal usaha tuh biasa lo. Yang paling penting, jangan merasa terlalu sayang untuk menjual beberapa aset Anda untuk menambah modal usaha. Contohnya, kalau Anda tidak punya uang untuk modal usaha dan harus menjual perhiasan Anda, ya jual saja. Nanti kalau usaha Anda sudah berhasil, Anda toh bisa beli lagi perhiasan yang lebih bagus. Ya nggak?
 
 2. Pinjam
 Meminjam uang untuk modal usaha juga sering dilakukan orang. Dengan meminjam, seringkali usaha yang memang Anda impikan bisa lebih cepat terwujud. Iya dong, daripada nunggu modalnya enggak ngumpul-ngumpul, mendingan minjem. Cuma, nah ini dia, karena modal itu Anda dapatkan dengan meminjam, ya Anda betul-betul harus memperhatikan cash flow Anda. Ini karena Anda pasti harus mengembalikan uang yang Anda pinjam. Entah dengan mengembalikannya secara bulanan, 6 bulanan, atau mungkin tahunan.
 
Kuncinya, kalau Anda meminjam, perlu diketahui bahwa banyak orang yang seringkali terlalu fokus kepada bagaimana mereka bisa mendapatkan pinjaman, tetapi tidak memikirkan apa yang bisa mereka lakukan untuk mengembalikan pinjaman tersebut. Jadi, ketika meminjam, cobalah untuk memikirkan bagaimana caranya Anda bisa mengembalikan pinjaman tersebut.
 
Tipsnya, ketika Anda memikirkan caranya, jangan terlalu optimis bahwa pendapatan dari usaha bisnis Anda pasti bisa langsung besar di bulan-bulan pertama. Kalau perlu, buatlah perkiraan sepesimis mungkin. Dari perkiraan yang pesimis tersebut, Anda pasti bisa melakukan penilaian apakah pengembalian yang akan Anda lakukan nantinya bisa lancar atau tidak.
 
 3. Kerja Sama
 Wah, daripada Anda pakai modal sendiri semuanya, atau daripada Anda meminjam, kenapa Anda tidak mencoba menjalin kerja sama saja dengan orang lain? Dengan menjalin kerja sama, maka risiko usaha Anda bisa lebih kecil karena harus dibagi bersama teman-teman Anda. Cuma, keuntungan yang Anda dapatkan tentunya harus dibagi juga dong. Iyalah, namanya saja kerjasama. Artinya, risiko dibagi, keuntungan juga harus dibagi. Ya enggak?
 
Sekarang masalahnya, ada enggak orang yang mau  kerjasama untuk membuka usaha bisnis percetakan?  Itu tergantung Anda. Apakah Anda bisa dengan baik menawarkan keuntungan yang masuk akal pada  usaha bisnis yang Anda tawarkan. Tapi, tawaran keuntungan saja belum cukup lho. Anda juga harus bisa memberikan pendekatan yang baik, tidak sombong pada orang-orang yang ingin Anda ajak kerjasama.
 
Satu lagi nasehat emas: kalau bisa, penjelasan yang Anda berikan juga harus masuk akal, seadanya, dan tidak melulu memaparkan keuntungan pada orang yang ingin Anda ajak kerjasama.
 
Nah, sekarang, Anda sudah tahu bagaimana mengumpulkan modal untuk membuka usahabisnis  percetakan.  Mudah-mudahan dari 3 pilihan tersebut diatas, Anda bisa menentukan pilihan mana yang terbaik.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar