Minggu, 26 September 2010

BISNIS PERCETAKAN, gak ada matinya...!!!

       Dalam memulai bisnis percetakan, digital printing , bisnis waralaba, bisnis online, multi level marketing, usaha kecil menengah, internet marketing atau bisnis Indonesia lainnya, pasti dibutuhkan modal usaha alias investasi bisnis yang tidak sedikit jumlahnya. Disini, dalam kasus ini bisnis percetakan, bisa dikatakan tidak dibutuhkan modal usaha
yang signifikan bahkan modal usahanya nyaris NOL Rupiah.


        Walaupun banyak usaha percetakan yang berslogan " percetakan murah " bermunculan disetiap pojok jalan, metode ini relatif lebih aman. Modal utamanya hanya diperlukan saling percaya dan mempercayai antar pihak untuk mendapatkan suatu keuntungan tingkat tertentu, khususnya di bidang bisnis usaha percatakan ini....
       
          Semoga juga bisa memberi manfaat bagi Anda semua, baik dari segi materiil maupun semangat untuk berwirausaha. Saya tidak tahu dan tidak pernah mencaritahu, apakah pola kerjasama bagi hasil ini sudah pernah dijalankan oleh orang lain apa belum. Saya gak peduli, yang penting skema kerjasama ini bisa saling memberi keuntungan antar sesama.
       
           Mungkin ada nilai plusnya program ini, dibanding program bagi hasil yang sejenis lainnya. Orang yang pernah bekerjasama dengan saya, minimal sudah mampu mencari order cetak dan menjalankan ordernya sendiri, tanpa perlu bantuan langsung dari saya! Dan saya amat bersyukur telah berhasil membagi ilmu kepada sesama. Karena juga saya dahulu - dalam masa pembelajaran dan mencaritahu seluk-beluk dunia GRAPHIC DESIGN & PRINTING BUSINESS [ BISNIS PERCETAKAN ]
- banyak dibantu oleh orang-orang yang amat kompeten dibidangnya.
         
         Kemudahan mendapat informasi dan pengetahuan semacam ini banyak ragam dan triknya, tentu saja disamping faktor kemurah-hatian sang pemberi info. Tapi faktor paling dominan adalah niat dari dalam diri kita sendiri, bahwa GRAPHIC DESIGN & PRINTING BUSINESS [ DESAIN GRAFIS & PERCETAKAN ] adalah salah satu sektor pendulang emas. Tanpa perlu menunggu waktu sampai tiba usia pensiun! Bagi para pensiunan pun no problemo, sepanjang punya koneksi dan ada order yang bisa dijalankan.
        
         Bila Anda kebetulan memperoleh order cetakan, entah itu karena posisi Anda kebetulan di bagian Purchasing (atau bagian lain yang menangani urusan promosi, suplai kantor, dsb), atau Anda lagi diperintah boss Anda, atau dimintai tolong oleh teman Anda, atau bahkan Anda dapat bocoran (nguping!) dari obrolan yang gak disengaja, langsung bilang saja kalau Anda sanggup mengerjakannya...!! Pandai-pandailah Anda berdiplomasi dan meyakinkan calon customer Anda, terutama dari kalangan terdekat Anda.


         Amat disayangkan bila order tsb lepas dari tangan Anda dan berarti hilang sudah kesempatan emas. Next time, orang tidak akan pernah lagi menawarkan order ini kepada Anda. Juga, sayang seribu sayang, bila Anda hanya mendapat KOMISI 10-15% dari agen percetakan karena ANDA TIDAK TAHU atau MALAS mencari tahu ilmu percetakan secara mendetail.


         Nah, pada pola ini, skema yang saya tawarkan adalah saya dapat membantu Anda dalam penghitungan (estimasi) harga pokok produksi barang cetakan, perencanaan alur kerja dan proses produksi, penentuan harga jual, proyeksi keuntungan sampai delivering barang jadi cetakan.


           Dalam tahap kalkulasi harga cetak atau estimasi harga pokok produksi percetakan, akan diajarkan dan disimulasikan gimana caranya menentukan kualitas design dan rancangannya, menghitung pembagian kertas / media cetak, komponen produksi, pembuatan film, pemilihan mesin cetak, dsb.


           Semua faktor biaya dibicarakan dan dijabarkan secara transparan dan sejelas mungkin serta didiskusikan bersama. Langsung telpon atau tanya di tempat, dimana komponen produksi dikerjakan. Semua detail komponen biaya produksi tersusun dan tercatat dengan rapi. Anda dapat meng-copy semua draft estimasi tersebut, karena memang itu tujuannya: membuat Anda menjadi sang ahli yang kompeten dibidangnya. Semua aspek dipraktekkan secara langsung di lapangan, case by case on the field.


           Kalau Anda punya waktu ( harus siap capek! ), mondar-mandir dari satu tempat ke tempat lain melihat dan memantau produksi percetakan berlangsung. Dari situ Anda akan mendapat pengalaman berharga, bisa mengetahui proses dan tempat produksi percetakan berjalan. Bergaul dan berinteraksi dengan komunitas pekerja GRAPHIC DESIGN & PRINTING [ BISNIS PERCETAKAN ]. Sungguh-sungguh praktek nyata!


            Pada tahap rancang graphic design, mungkin perlu waktu lama dan bakat yang cocok bila Anda ingin mendalaminya. Anda bisa abaikan tahap ini dan serahkan saja pada ahlinya, tapi kita
tetap mengawasi kinerja dan kualitas output design-nya.


            Singkat kata, pada skema kerjasama ini, saya berperan sebagai konsuler sekaligus instruktur bagi Anda. (Maaf ya, bahasanya kebagusan!). Anda punya order, saya punya ilmunya! Bukan sombong, tapi ini untuk tujuan bersama! Mari kita sama-sama hitung berapa harga pokoknya. Kita tentukan harga jualnya, lalu kita proyeksikan berapa rupiah keuntungan bersihnya! MUDAH..?!? Tidak juga!


Disinilah faktor keterbukaan dan kejujuran harus saling mengisi. Dari awal, hanya diperlukan saling kepercayaan yang tinggi antar pihak. Cuma itu awal yang bagus!


      Saya dengan sepenuh hati dan expertly akan mencoba membantu memuluskan peluang ini dengan memulai menghitung berapa harga dasarnya. Yang harus diketahui secara transparan adalah berapa nilai anggaran sesungguhnya dari si pemesan / pemberi order cetak ini. Bila sudah jelas angkanya, proses berlanjut ke arah penentuan alur kerja produksi agar sesuai dengan spesifikasi order yang diminta customer.


Dari spesifikasi model yang diminta customer, kita bisa tentukan Media Buying untuk barang dimaksud. Jenis material cetak menentukan kualitas cetakan yang diinginkan, juga sebaliknya.


Faktor jenis dan dimensi (ukuran) material cetak berdampak pada pemilihan MESIN CETAK -
OFFSET PRINTING MACHINE
- yang tentunya berefek pada variabel ongkos cetaknya. Ada beragam jenis, merk, ukuran, kualitas dan biaya (ongkos) mesin cetak. Asal negara pembuat mesin juga amat berpengaruh pada teknologi cetak yang diterapkan. Umumnya mesin cetak asal Eropa, utamanya JERMAN seperti Heidelberg, menjadi pilihan utama untuk cetakan dengan hasil warna yang cemerlang dan akurasi serta presisi yang amat tinggi. Lainnya seperti dari Amerika, Jepang, ataupun China menjadi second choice
(bukan berarti jelek!). Tergantung kebutuhan, sih.


          Pemilihan mesin cetak harus melihat juga dari kondisi perawatan mesin, tahun pembuatan, merk mesin cetak, operator mesin (jelek-bagusnya hasil, rapih atau kotor), ukuran / dimensi media cetak, anggaran cetak yang tersedia dan kualitas akhir yang diinginkan. Pengenalan tempat mesin-mesin tersebut berada yang tersebar di sentra-sentra cetak di seluruh Jakarta khususnya dan Indonesia pada umumnya, harus kita catat dan dijadikan referensi untuk kepentingan order-order cetak kita berikutnya. Pemilihan mesin cetak dan lokasi sentra cetak berpengaruh pada printing cost.


          Tahapan yang tidak boleh dilalui adalah selalu mengecek harga bahan material cetak. Pada umumnya harga raw material cetak di Indonesia selalu berpatokan pada kurs valuta asing karena mengikuti fluktuasi harga pasaran dunia. Carilah informas i harga kertas terakhir yang up-to-date dan segera masukkan dalam kalkulasi harga cetak anda. Cek ke beberapa toko kertas sebagai pembanding harga dan ambil rata-rata harga pasarannya.


Selanjutnya adalah strategi Pricing Policy. Strategi ini patut dijalankan dan disesuaikan dengan keadaan / kondisi dan plafon anggaran si pemesan barang cetakan. Bila strategi penentuan harga jual sudah dikondisikan, kita sudah bisa melihat proyeksi keuntungan yang bakal diperoleh!


      Untuk mendukung kuatnya harga jual ke customer, faktor anggaran biaya itulah yang harus transparan. Kita bisa mentah di penawaran yang bakal diajukan, kalau kita gak tahu berapa
kira-kira plafon harga di tingkat konsumen. Makanya bocoran plafon harga dari customer harus kita peroleh terlebih dahulu.


> Gimana kalau gak dapat bocoran? Gampang!
Lihat aja bukti terakhir P.O. (Purchase Order)-nya. Dari P.O. atau bukti surat pesanan barang cetakan terakhir, kita bisa hitung dan tentukan harga jualnya. Tentu saja copy P.O. yang asli,bukan asal menyebut angka.


> Kalau baru pertama kali bikin, kan gak ada PO-nya? Gampang juga.... (Udah mulai gampang, neh..!).....


NAH, kalau harga dasar sudah ketahuan, modalnya sekian, dijualnya sekian dan proyeksi untungnya sudah pasti ketahuan diatas kertas, baru kita bagi hasil dari untung bersihnya...!


>> GIMANA MENENTUKANNYA..?


>> BERAPA PERSENTASE BAGI HASILNYA...?


>> LUMAYAN GEDE 'GAK UNTUNGNYA...?


>> PERLU BERAPA KALI DAPAT ORDER CETAK , SEHINGGA SAYA DAPAT MEMBUKA USAHA PERCETAKAN...?


>> Masih serius MAU KOMISI "BIG BANG" ...?!? Silahkan lihat selengkapnya di disini




















Semoga bermanfaat,










DEN_IWAN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar